Pangkalpinang, 27 Januari 2025 – Dalam semangat kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi, Aliansi Reformasi Masyarakat Bangka yang terdiri dari unsur alumni ASRAMA ISBA Jogjakarta dan alumni Pengurus ISBA Jogjakarta dari berbagai Generasi menggelar acara rekonsiliasi yang berlangsung pada hari Senin(27/1). Acara ini bertempat di Ebesam kafe.
acara rekonsiliasi yang di lakukan oleh Aliansi Reformasi Masyarakat Bangka (ARMABA) kali ini merupakan agenda pertemuan terbuka yang mana sebelumnya telah di lakukan pertemuan demi pertemuan dalam menyatukan visi dan misi.
untuk meningkatkan konsentrasi dan pengerucutan Visi Misi, maka ARMABA mengundang sejumlah alumni yang mana mereka merupakan alumni dari berbagai angkatan yang pernah tinggal di ASRAMA ISBA Jogjakarta sekaligus pernah merasakan Suka dan duka serta merasakan bahwa Fungsi sosial yang tinggi dari sebuah Asrama di masa perantauan.
Tidak hanya mengenang masa lalu, acara ini juga menjadi ajang memperkuat komitmen bersama untuk berkontribusi terhadap kemajuan ASRAMA ISBA dan organisasi ISBA di masa yang akan datang.
Rekonsilasi ini di latar belakangi dengan adanya "Petisi" dari Adik adik ISBA yang mana mereka merasa di diskriminasi kan sehingga keberadaan mereka seolah olah tidak ada. seluruh wewenang pengelolaan ASRAMA ISBA di intervensi oleh suatu kebijakan yang di anggap tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2016 tentang Tata Kelola Asrama, sehinnga Marwah ASRAMA ISBA Jogjakarta jauh dari apa yang dicita citakan. begitu juga dengan organisasi ISBA sendiri di kerdilkan dengan cara menutup akses Sekretariat ISBA yang berada di ASRAMA ISBA Jogjakarta.
Saat Acara konprensi pers berlangsung, Moris Purnama,S.IP selaku ketua Aliansi Reformasi Masyarakat Bangka (ARMABA) Menyampaikan bahwa perlu diambil langkah kongkrit terkait permasalahan dan isu yang berkembang mengenai Tata Kelola ASRAMA ISBA yang saat ini sudah menciderai Pengurus ASRAMA ISBA, yang mana perwakilan dari pihak pengelola dan pengawas Rumah Singgah secara sepihak melakukan overlaping wewenang dan terlalu ikut campur dalam pengaturan rumah tangga ASRAMA ISBA Jogjakarta.
Untuk itu Ketua ARMABA beserta Para undangan yang hadir dalam Forum Rekonsiliasi Lintas Generasi dan Angkatan ALUMNI ASRAMA ISBA dan ALUMNI PENGURUS ISBA Jogjakarta menyatakan sikap dan sepakat untuk memperjuangkan kembali Marwah ASRAMA ISBA Jogjakarta sebagimana semesti nya sesuai dengan Fungsi ASRAMA ISBA sebagai Fungsi Sosial yang menampung seluruh Mahasiswa Bangka yang berasal dari Pulau Bangka dan bukan hanya menampung Mahasiswa dari Kabupaten Bangka.
Dalam pengamatan kami selama 20 hari terakhir ini, banyak sekali informasi yang kami dapatkan mulai dari penolakan terhadap masyarakat yang berasal dari Bangka untuk menginap di ASRAMA ISBA Jogjakarta, yang mana syaratnya hanya diizinkan khusus masyarakat kabupaten Bangka saja.
Bukti bukti sudah kami dapati, informasi ini A1 bahkan salah dalam forum ini banyak rekan rekan kami, senior senior kami saat mengantarkan anaknya kuliah di jogjakarta berharap bisa mengulang masa masa indah saat di ASRAMA ISBA, terhanyata hanya tinggal kenangan. mereka tidak bisa diberikan akses untuk bisa menginap di Rumah Singgah yang berada di ASRAMA ISBA.
maka dari itu kami selaku pengurus Aliansi Reformasi Masyarakat Bangka menyatakan menolak atas kebijakan rumah singgah dan kami dalam waktu dekat ini akan melakukan Audiensi kepada Pj. Bupati Bangka beserta jajarannya serta Audiensi bila perlu RDP dengan DPRD kabupaten Bangka dalam menyikapi isu dan permasalahan ini.
sekali lagi kami tegaskan bahwa kami akan merebut dan mengembalikan kehormatan dan harga diri ASRAMA ISBA Jogjakarta dan organisasi ISBA Jogjakarta untuk dikembalikan lagi sesuai dengan Marwahnya, bukan diatur oleh segelintir orang yang mengatasnamakan pemerintah Kabupaten Bangka," tutup Moris di ujung konprensi pers tersebut.